28 November
2011 pukul 19:01
Cinta memang sangat indah. Fitrah dari sang Khalik yang membuat hidup manusia penuh warna. Namun rasa yang indah ini, jika tidak dibingkai dengan hati-hati hanya akan menimbulkan tangis dan luka saja.
Baik
perempuan ataupun laki-laki, cinta bisa menghinggapi mereka kapan saja. Mulai
dari pandangan pertama (IN THE FIRST SIGHT), karena kebiasaan (witing
tresno jalaran saka kulina), berawal dari permusuhan (benci tapi rindu),
atau bertemu kembali teman lama (CLBK).
Namun sayangnya, mereka sendiri pun tak tahu kapan cinta itu bisa tetap singgah
di hati mereka. Cinta ibarat kutu yang meloncat dari hati ke hati, menggetarkan
jiwa host yang dihinggapi kemudian meninggalkannya pergi.Oleh karena itu, tak
heran jika manusia dengan mudahnya berpindah ke lain
hati. Mencintai orang lain di saat kita telah memiliki
seseorang di dekat kita itu adalah hal yang wajar dan manusiawi. Namun, Allah
tak membiarkan manusia hanya diperbudak nafsu dan cinta, Dia lalu memerintahkan
untuk ”MENIKAH” ketika seseorang mencintai lawan jenisnya. Komitmen
dalam pernikahan itulah yang menunjukkan bahwa hidup bukanlah hanya untuk MENGUMBAR
CINTA semata.
Namun,
sayangnya, komitmen ini disalahgunakan, dipermak sedemikian rupa sehingga
banyak istilah bermunculan yg nota bene semua itu hanyalah mengikuti nafsu yang
tak mau menunggu dengan sabar. Bagi seorang wanita, menjaga
malu sangatlah penting. Dengan malu, wanita lebih bisa menjaga dirinya.
Ketika wanita jatuh cinta, wanita dengan mudahnya menyerahkan jiwa
raga untuk yang dicintainya. Itu dikarenakan wanita lebih mengedepankan
rasa ketimbang logika. Mereka tidak memikirkan bagaimana nantinya,
apakah orang yang dicintainya itu serius dengannya atau hanya ingin mempermainkannya
saja. Mengambil kesempatan dan mengatas namakan cinta.
Andai..dan andai, sedikit saja wanita dapat menjaga diri dan bersabar. Banyak
keuntungan yang dapat mereka dapatkan, mereka dapat mengaja kehormatan
dirinya tanpa menimbulkan fitnah, selain itu wanita juga dapat
menyeleksi dan menguji lelaki mana yang benar-benar mencintainya, setia, dan
serius dengannya. Lelaki seperti predator alami, akan mendekat saja
ketika ada lampu hijau menyala dan feromon sang betina dilepaskan. Mungkin
tidak semua, tetapi kebanyakan tak ada rasa bersalah meninggalkan pasangannya. Walaupun
mereka sering gonta-ganti pacar, di dalam nurani,laki-laki ingin wanita yang
suci dan tak terjamah oleh siapapun. Nah, itulah hebatnya lelaki..Tak mau
sediri, ingin ditemani, tetapi menginginkan wanita yang suci.
Jadi, untuk
para wanita, sekarang kita bisa memilih sendiri kita ingin dijadikan teman saat
sepi, atau ingin dijadikan sebagai seorang istri???
Tapi...kan tidak semua pasangan seperti itu, buktinya di sinetron ”cinta fitri”
Farel juga hanya mencintai Fitri. Yah...itu contoh sempurnanya. Tapi dalam
kehidupan nyata, cinta tak sesempurna itu, pengkhianatan adalah hal yang
biasa. Tak ada yang tahu, pasangan kita saat ini jodoh kita atau tidak. Tak
ada yang tahu sampai kapan pasangan kita mencintai kita. Tak ada yang dapat
mebuktikan cinta, selain waktu dan keseriusan. Sabar menunggu waktu itu tiba,
dan dengan serius menjalaninya di ikatan
pernikahan. Menikah sendiri juga berdasar kemantapan
dan kecocokan, bukanlah bermodal cinta. Cinta bisa dipupuk dan
disiram ketika hati kita telah yakin dan mantap dengan pilihan kita, baru kita
mencintainya. Yakin dan mantap pasti bisa berwujud cinta, tetapi cinta belum
tentu membuat yakin dan mantap. Lalu, jika
memang ikatan pernikahan adalah ending dari cinta dan jodoh, tapi mengapa saat
ini banyak orang bercerai?Bukankah mereka telah menikah??tapi mengapa
masih bisa berpisah??Jika seperti itu ada baiknya kita menilik kembali latar
belakang mereka menikah. Hanya untuk saling memiliki karna takut
kehilangan, atau karena ibadah??Wallahu a'lam, hanya Allah yang tahu
apa yang akan Dia gariskan. Ikuti saja garisNya, karena Dia akan membawamu ke
jalan yang benar.
WebRepOverall
rating
Tidak ada komentar:
Posting Komentar